Selasa, 27 Maret 2012

“PEMUDA ADALAH TANGAN KRISTUS”

Kisah nyata, terjadi 65 tahun lalu di Normandia (Polandia), sesaat setelah kekalahan Jerman dalam Perang Dunia tahun 1944. Normandia adalah sebuah kota kecil yang hancur lebur akibat pemboman sekutu. Lokasi pemukiman rusak berat. Kota itu nampaknya seperti timbunan sampah saja. Gedung gereja tua dari abad pertengahan di kota itupun hancur. Hampir tidak ada yang tersisa dari bangunan kebanggaan masyarakat kota itu. Atap gedung gereja itu runtuh seluruhnya. Temboknya hanya terdiri dari beberapa susunan batu saja. Setelah mengusir keluar tentara NAZI dari kota itu, pasukan sekutu mengambil tindakan untuk membangun kembali kota itu. Dimana-mana dibangun pondok-pondok kecil, kemp-kemp penampungan, sehingga penduduk yang kehilangan rumah dapat berteduh. Pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat membantu usaha pembangunan kembali kota itu. Dimana-mana diantara puing-puing mereka menemukan barang-barang berharga yang rusak sebagian atau seluruhnya. Dengan hati-hati puing-puing itu di pindahkan ke dalam turk-truk sampah. Akhirnya seorang tentara menemukan salib kayu dari gereja tua itu. Tubuh Yesus yang tergantung disalib itu masih utuh. Memang ada kerusakan kecil, tetapi ada yang kurang dari patung Yesus di salib itu. Kedua tangan Yesus yang membentang di salib itu tidak ada. Tangan itu putus dan hilang. Para tentara dikerahkan untuk mencari. Mereka berharap kedua tangan yang putus itu bisa ditemukan kembali dalam keadaan rusak ringan. Seluruh puing-puing ditempat itu disisir. Tetapi tidak ada hasil. Kedua tangan Yesus hilang tanpa jejak. Lalu tentara yang menemukan salib dengan patung Yesus tadi melakukan sesuatu. Ia membeli sekaleng cat dan mulai menulis di palang yang melintang dari salib itu : “kamu adalah tangan-tanganKu”. Salib kayu dengan tubuh Yesus  yang tergantung tanpa tangan itu ia tanam dilokasi gereja yang hancur itu. Penduduk kota yang melihat salib itu sangat terkesan dengan tulisan itu. Kalau sekarang, setelah setengah abad, anda datang ke kota itu, anda akan melihat salib itu di bagian depan gedung gereja yang sudah dibangun kembali. Dan kalau anda perhatikan dengan baik, kalimat yang ditulis oleh tentara Amerika Serikat tadi masih ada : “kamu adalah tangan-tangan-Ku” (Pdt. Dr. Ebenhaeser Nubantimo dlm : Alfa Omega & Transformasi Sosial. Hlm.6-7)
Dalam alasan eklesiologis dan metafora gereja sebagai Tubuh Kristus dan gereja itu adalah kita. Kita pemuda adalah Tangan Kristus yang terulur ke dalam dunia. Tangan Kristus ada dua. Pemuda hanya salah satu tangan. Di manakah tangan yang lain?. Mungkinkah itu anda dan saya?
(FerEQ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.