Sabtu, 11 Agustus 2012

Renungan: Menuntut Kesempurnaan

Matius 5:16
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di Sorga.
------------------------------------------------
Sewaktu saya masih bekerja dalam suatu perusahaan multinasional, jumlah karyawan yang cukup banyak menyebabkan komposisinya terdiri dari beragam agama, suku, dan budaya. Saat itu, mayoritas staffnya diisi oleh orang Kristen dan para pekerja hariannya bukan orang-orang percaya. Kebetulan saya ditempatkan di bagian produksi yang sehari-harinya banyak berhubungan dengan pekerja harian.

Dalam keseharian di tempat kerja, seringkali saya merasa malu ketika para pekerja harian ini mengomentari dan mengeluhkan sikap dari beberapa rekan staff Kristen yang lain. Mereka selalu mengaitkannya dengan kesukuan ataupun agama Kristen, seakan-akan jika yang melakukan hal yang kurang baik itu adalah orang Kristen, hal itu lebih berat kesalahannya. Pertanyaan-pertanyaan bermunculan di pikiran saya, mengapa jika staff beragama Kristen melakukan hal yang kurang santun, mereka selalu mengeksposnya? Mengapa jika dilakukan oleh staff non Kristen mereka sepertinya tidak terlalu mempermasalahkannya?

Suatu saat saya sadar bahwa mereka hanya menilai berdasarkan standar kita sebagai orang percaya, hanya saja kita sendiri yang kadang kurang menghidupi apa yang kita yakini. Orang-orang di luar tanpa sadar mengetahui, meyakini, bahkan menuntut kita sebagai orang percaya untuk memiliki sikap kerja dan karakter yang berbeda. Jika mereka yang bukan orang percaya saja tahu hal itu, apakah kita sendiri sudah mengetahui dan menghidupinya?

Orang diyakinkan oleh apa yang kita lakukan, dan bukan hanya dari yang kita katakan.


TUHAN memberkati!


(sumber: Renungan Harian)

Renungan: Hormati Ayah dan Ibu mu

Bacaan: Hormatilah ayahmu dan ibumu- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi
(Efesus 6:2-3)

Bahwa orang tua layak memperoleh hormat dan bakti yang tulus dari anak-anaknya, adalah perintah Tuhan sendiri, suatu "kewajiban" yang tidak dapat ditawar-tawar

Orang tualah yang telah memungkinkan kita lahir, hidup, bertumbuh di bumi ini, tanpa orang tua kita tidak ada

Namun perlu diingat bahwa menghormati orang tua adalah kewajiban anak-anak untuk melaksanakannya dan bukan hak orang tua untuk menuntutnya

Menghormati orang tua itu berarti dengar-dengaran, tidak menyusahkan orang tua, melakukan apa yang baik

Anak itu mahkota orang tua, kalau anak itu rusak, maka rusaklah juga mahkota kehormatan orang tua

Perintah untuk menghormati orang tua begitu pentingnya, sehingga baik berkat yang dijanjikan Allah bagi mereka yang mematuhinya, maupun hukuman yang diancamkan Allah bagi mereka yang melanggar, kedua-duanya sama dahsyatnya

Supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, demikian berkat yang Tuhan berikan dan hukuman mati bagi mereka yang mengutuki ayahnya dan ibunya

Berbuat durhaka terhadap orang tua, dalam pranata hukum Israel,, ternyata dianggap setara dengan tindak pidana kelas berat

Betapapun buruk penampilan mereka! Betapapun tak membanggakannya prestasi mereka bagi prestise kita, mereka tetap harus kita hormati

Kita harus menghormati, mengasihi dan menyayangi orang tua kita selama mereka masih hidup dan menjaga nama baik atau memulihkan nama mereka apabila mereka sudah kembali ke rumah Bapa

Paulus dengan jelas mengatakan; "Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian"

Alkitab berkata: "Terkutuklah orang yang memandang rendah ibu dan bapanya"

Tuhan Yesus memberkati



God Bless All of You.

APA yang menarik untuk diBURU orang....?

"APA yang menarik untuk diBURU orang....??? "
Yang tinggal di gunung merindukan pantai.
Yang tinggal di pantai merindukan gunung.

Di musim kemarau merindukan musim hujan.
Di musim hujan merindukan musim kemarau.

Diam di rumah merindukan bepergian.
Setelah bepergian merindukan rumah.

Waktu tenang mencari keramaian.
Waktu ramai mencari ketenangan.

Setelah berkeluarga, belum memiliki anak mengeluh, setelah memiliki anak mengeluh bea hidup dan pendidikan.

kita tidak pernah bahagia; sebab segala sesuatu tampak indah hanya sebelum dimiliki.
Namun setelah dimiliki, tak lagi menarik.

Kapankah kebahagiaan akan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada,namun mengabaikan apa yang sudah dimiliki.

Jadilah pribadi yang SELALU BERSYUKUR,..
bersyukurlah senantiasa dengan berkat yang sudah kita miliki".

"Bagaimana mungkin selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yg luas ini?
Jangankan bumi, menutupi telapak tangan saja sulit.

Namun bila daun kecil ini menempel di mata kita, maka tertutuplah bumi!"

Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apapun maka kita akan melihat keburukan di mana-mana.
Bumi inipun akan tampak buruk.

Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun yang kecil.
Jangan menutupi hati kita, walaupun hanya dengan sebuah pikiran buruk/negatif!

Bila hati kita tertutup,
tertutuplah semua ..

SYUKURI apa yang sudah kita miliki, sebagai modal untuk meMULIAkan TUHAN.
Karena hidup adalah: "waktu yang dipinjamkan"
dan
Harta adalah: "ANUGERAH yang dipercayakan"
Bersyukurlah atas nafas yang masih kita miliki.
Bersyukurlah atas keluarga dan rumah tangga yg kita miliki.
Bersyukurlah atas pekerjaan yang kita miliki.
Masih banyak orang yang tidak seberuntung kita.

Tuhan memberkati..


God Bless All of You.

(sumber Life is Beatutiful)

Suplemen: Kutipan

Sahabat hatiku,
Setiap kita pastinya telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan yg istimewa untuk menjalani ujian didunia. Sehebat apapun ujian yang dihadapi pasti ada jalan keluarnya.
(1 kor 10:13).

Ditiap-tiap kesulitan ada kemudahan dan Tuhan tidak akan menimpakan kesulitan diluar kemampuan umat-NYA.

Jadi janganlah menyerah dengan keadaan, jika sekarang sedang kurang beruntung, sedang mengalami kekalahan......
Bangkitlah !!!

Karena sesungguhnya kemenangan akan diberikan kepada siapa saja yang telah berusaha sekuat kemampuannya.

______________

‎​"Don't walk behind me; I may not lead.
Don't walk in front of me; I may not follow.
Just walk beside me and be my friend."

"Jangan berjalan di belakangku; aku mungkin tidak memimpin.
Jangan berjalan di depanku; aku mungkin tidak mengikuti.
Berjalanlah disampingku dan jadilah temanku."

_____________

"The best things happen at the exit ramp of your comfort zone."
~ Karen Salmansohn.

"Hal-hal terbaik terjadi pada jalan keluar dari zona kenyamanan Anda."
~ Karen Salmansohn.

God Bless All of You.