Rabu, 28 Maret 2012

AMAZING GRACE


Lagu Amazing Grace adalah sebuah himne yang telah menjadi berkat bagi banyak orang. Berbagai artis dan penyanyi membawakan lagu ini dengan berbagai versi dan aransemen. Aransemen terakhir Amazing Grace yang dibawakan oleh Chris Tomlin mengambil bait dari lagu asli Amazing Grace namun dengan menambahkan refrain yang diadaptasi dari pengalaman John Newton dalam pertobatannya, menghasilkan versi Amazing Grace (My Chains are Gone). Dalam suasana Paskah ini, marilah kita kembali mengingat anugerah Tuhan kepada kita, yang telah membebaskan kita dari belenggu dosa, yang memampukan kita untuk memiliki bagian dalam Kerajaan Sorga.

John Newton lahir di London pada tahun 1725, ayahnya juga bernama John Newton, sedangkan ibunya bernama Elizabeth Newton. Saat ayahnya pensiun, John Newton muda mengambil kedudukan sebagai juragan budak pada tahun 1742. Namun pada tahun 1743 John Newton dipaksa untuk memasuki Angkatan Laut. Pada saat inilah dia berusaha melarikan diri, namun tertangkap, dicambuk sebanyak 96 kali. Hal ini membuat John Newton stres dan mencoba bunuh diri. Namun setelah pulih, atas keinginan sendiri John Newton memutuskan untuk pelayan pedagang budak pada kapal yang menuju Sierra Leone. Namun dia disiksa, hingga akhirnya diselamatkan oleh sahabat ayahnya pada tahun 1748.

Dalam perjalanannya kembali ke Inggris, kapal yang ditumpangi oleh John Newton diserang oleh badai yang dahsyat dan hampir tenggelam, bahkan kru kapal yang menggantikannya berjaga malam saat itu telah tersapu ombak. Saat itu John Newton berdoa kepada Tuhan, dan menjadi titik awal dari pertobatannya. Namun pertobatannya yang sejati baru terjadi pada suatu malam di Afrika tahun 1748, saat John Newton terserang demam. Pada saat itu John Newton masih bergelut di dalam perdagangan budak sampai tahun 1754.
Selanjutnya John Newton mendalami Kekristenan di Olney, di mana dia bertemu dengan seorang penyair bernama William Cowper. Kolaborasi antara puisi yang ditulis John Newton pada tahun 1772 dan William Cowper melahirkan lagu Amazing Grace. Puisi ini ditulis oleh John Newton dengan merefleksikan kembali pengalaman pertobatannya di sebuah kapal yang nyaris kandas pada tahun 1748.

Lagu Amazing Grace terus menjadi berkat bagi banyak orang, bahkan bait terakhir lagu ini yang mempunyai lirik sebagai berikut: When we’ve been there ten thousand years/ Bright shining like the sun/ We’ve no less days to sing God’s praise/ Than when we first began… baru ditambahkan beberapa dekade kemudian.
Pada tahun 2006, Chris Tomlin dalam albumnya yang berjudul See the Morning merilis kembali lagu Amazing Grace dengan refrain tambahan yang diawali dengan lirik My Chains are Gone. Tomlin menambahkan refrain pada lagu Amazing Grace dengan merenungkan kembali tentang budak-budak yang
diperjualbelikan oleh John Newton. Di mana seorang budak tidak memiliki kebebasan, tidak memiliki hak atas kehidupannya sendiri. Seorang budak hidup dari belas kasihan majikannya, dan memperoleh penghidupannya dari majikannya. Demikianlah kita saat kita berada di bawah kuasa dosa, di mana hidup kita “diabdikan” dan tunduk kepada kuasa dosa. Berbuat dosa menjadi natur kita, dan kita semua hidup di bawah penindasan kekuasaan dosa.

Lalu apakah yang menjadi kerinduan seorang budak? Kebebasan... Kebebasan dari penindasan, kebebasan untuk menjalani hidupnya sebagaimana yang diingininya, kebebasan untuk memperoleh haknya sebagai manusia. Itulah yang menginspirasikan Chris Tomlin saat menuliskan: Rantaiku telah diputuskan, dan aku telah dibebaskan, Allahku, Penyelamatku telah menebus hidupku, dan seperti air yang meluap, belas kasihanNya memerintah, kasih yang tiada akhir, anugerah yang menakjubkan. Kita telah dibebaskan dari dosa kita, hidup kita sekarang tidak lagi berada di bawah kungkungan dosa, dan kita diberikan hak atas hidup kita. Kita telah bebas...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.