Senin, 02 Juli 2012

Sejenak Bijak: LAMPU KEBAIKAN


Suatu malam sebuah desa kecil di Brazil dilanda hujan lebat, ada seorg ibu 
yg akan melahirkan.
Hanya seorang anak umur 5 tahun yang mendampinginya.
Dalam kondisi darurat, ibu tsb menelpon ke kantor polisi.
Tapi karena hujan badai telah menyebabkan banjir, hanya tinggal seorang 
polisi penjaga pos saja yg tersisa.
Dia pun menelepon ke rumah ketua ormas lokal & minta bantuan.
Ketua ormas itu segera menyanggupi & menjemput mengantarkan sendiri sang ibu 
ke RSB.
Persalinan berjalan dgn lancar, si ibu & bayinya selamat.
Saat itu baru terpikir oleh sang ketua bahwa di rumah ibu tsb masih ada 
seorang anak kecil, yg harus segera diselamatkan.
Dia lalu menelpon ke salah seorang anggotanya yg paling tidak punya 
kepedulian & juga merupakan orang terakhir yg masih belum ada tugas keluar,
minta bantuannya untuk menolong anak yg masih di rumah itu.
"Orang terakhir ini" keluar dari dalam selimut hangatnya, dengan bermalas²an 
ia mengemudi mobilnya ke rumah anak itu, di sepanjang perjalanan mengutuk
cuaca yg buruk dan kenapa ia harus melakukan hal tsb.
Setelah lewat berbagai macam rintangan, akhirnya ia dapat menemukan si anak 
& menggendongnya ke dalam mobil.
Setelah masuk ke dalam mobil, anak itu terus memandanginya, mendadak si anak 
membuka mulut dan berkata, "Apakah kamu Tuhan?"
Dia kebingungan, bahkan dia berpikir mungkin anak ini telah menjadi gila 
karena mengalami bencana.
Dia kemudian menjawab dengan agak tergagap,"Nak, mengapa kamu katakan saya 
adalah Tuhan?"
Anak itu berkata, "Ketika ibu keluar rumah, dia berpesan agar saya berani 
tinggal di rumah sendirian. Dia juga bilang bahwa saat ini hanyalah Tuhan yg 
bisa menolong kami".
Mendengar perkataan ini, mukanya segera memerah dari wajah hingga ke ujung 
kakinya.
Matanya sembab, dengan sebelah tangannya ia meraba² kepala anak ini, dengan 
nada penuh kasih dia berkata pada si anak, "Saya bukan Tuhan nak, saya 
adalah
temanmu!"
Dia tak pernah berpikir bahwa suatu hari kelak dia akan menjadi Tuhan di 
mata orang lain.
Dia mendadak merasakan bahwa ekspresi polos dari wajah anak itu telah 
menyalakan lampu yg ada di dalam dirinya :Lampu Kebaikan.


(From:"Charles Asiku, Ir." cha6966@yahoo.com ) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.