Ketika langit diatas rumah masih berwarna kuning kemerah-merahan, Si No’e
gadis kecil yang belum genap 6 tahun umurnya itu, sedang menyirami anggrek di
halaman rumah mbah putrinya, perempuan tua yang sudah genap 70 tahun umurnya. Si
No’e kelihatan asyik sekali menikmati aktivitas menyiram bunga. Gerak-geriknya
memancarkan kegembiraan anak-anak. Sambil berdiri tangan kanannya memegangi
selang yang memercikkan air pada tanaman, sementara tangan kirinya methentheng
di pinggang, kepalanya agak oleng kekiri, Bibirnya menyungging senyum sementara
matanya memandangi anggrek yang ia siram.. kricikkricikkricik. .. begitu bunyi
air yang meloncat-loncat bergantian menyentuh tanaman dan jatuh ke
tanah.
“ Airnya jangan
banter-banter ya No’e..., Supaya bunga anggreknya tidak tidak rontok “ kata Mbah
Putri kepada cucunya.
“ Segini kebanteran nggak Mbah airnya?” Tanya si No’e minta
pertimbangan.
“ Woo... Kebanteran kuwi no cah ayu, dikurangi sedikit lagi
“
“ Segini ya mbah?” Tanya si No’e meyakinkan sambil mengurangi daya
semprot air
“ Nah, segitu pas “
Pembicaraan mereka terhenti karena masing-masing asyik dengan aktivitas
mereka. Kricikkricikkricik. .. bunyi air terdengar diantara kediaman Si Mbah dan
cucu ini.
Mbah Putri si No’e ini tangannya terampil sekali mencabuti rumput-rumput
kecil di dalam pot-pot bunga. Memang tangannya yang sekarang keriput itu sejak
muda telah terlatih melakukan aktivitas demikian ketika Si Mbah Putri ini masih
menjadi biarawati. Tangan itu juga terkenal paling terampil menata bunga dalam
vas karena dulu ia sering mendapat tugas menghias altar sebelum misa.. ah
katanya, karena lamaran Kaul Kekalnya ditolak oleh pembesar, ia terpaksa
meninggalkan kehidupan biara dan menikah dengan seorang pria sederhana yang
sekarang menjadi Mbah Kakung Si No’e.
“ Hi hi hi...” Si No’e
tertawa kecil ketika menyaksikan anggrek yang disiram itu
mengangguk-angguk.
“ Mbah...mbah, Lihat Mbah ! bunga anggreknya mengangguk-angguk. ..!” kata
Si No’e kegirangan sambil menunjuk bunga yang sedang
disiraminya.
“ Wah, iya ya... bunga anggreknya mengangguk-angguk “ kata Mbah Putri,
menanggapi kegirangan cucunya.
“ Mbah, Mbah... bunga anggreknya kok mengangguk-angguk itu kenapa sih Mbah...?” tanga Si
No’e.
Si Mbah yang mantan suster itu tercenung sejenak memikirkan pertanyaan
itu. Kecerdasannya saat mengikuti pendidikan Teologi selama sepuluh semester dan
meraih gelar sarjana dengan predikat cum laude sekarang sedang diuji dengan
pertanyaan cucunya.
“ No’e, cah ayu... bunga anggrek itu mengangguk-angguk, karena
mengucapkan terima kasih, Ia merasa segar karena disirami air tiap pagi, jadi
dia berterimakasih. “ Si No’e tersenyum senang sambil matanya memandangi bunga
yang mengangguk-angguk padanya.
“ Mbah... Mbah... kata bu guru ngaji... orang yang bisa mengucapkan
terimakasih itu orang yang baik, Benar nggak
Mbah?”
“ Ya ... Benar “
“ Orang yang disayang Tuhan itu besok masuk surga ya
Mbah?”
“ Iyalah...”
Si No’e
diam sejenak , sementara wajahnya tiba-tiba berubah menjadi serius. Mbah Putri
memperhatikan perubahan wajah itu tapi dia diam saja. Kricikkricikkricik. ..suara
air terdengar jelas lagi. Gadis kecil yang sudah sekolah di
Taman
Kanak-kanak Santa
Maria itu
sedang mempunyai pertanyaan sulit bagi dirinya. Ia disekolahkan di TK itu oleh
orang tuanya, karena itulah satu-satunya TK terdekat. Setiap sore biasanya dia
belajar mengaji karena kedua orangtuanya adalah muslim yang sangat saleh. Ibunya
dulu beragama Katolik, lalu menjadi Islam dan rajin Sholat karena menikah dengan
suaminya. Sore ini dia tidak mengaji karena dia libur. Guru ngajinya sedang
punya hajat menyunatkan anak laki-lakinya.
“ Mbah, teman-teman disekolah bilang, orang yang masuk surga hanya orang
yang mengikuti Tuhan Yesus. Katanya kalau tidak ikut Tuhan Yesus, orang tidak
bisa masuk surga. Betul nggak Mbah...?”
Mbah Putri agak bingung mencari jawaban yang pas untuk cucunya, lalu ia
menjawab.
“ No’e, cah ayu... Tuhan Yesus itu orang baik sekali, Dia suka menolong
orang lain. Jadi, Dia masuk surga. Semua orang yang baik seperti Tuhan Yesus itu
disayang Tuhan dan masuk surga”
“ Orang yang mengikuti Yesus namanya orang Kristen yha
Mbah?”
“ Iya “ jawab Mbahnya singkat
“ Kalau orang Islam masuk surga juga to
Mbah?”
“ Ya iya.
Orang Islam kan berdoa
pada Tuhan dan berbuat baik kepada orang lain, jadi disayang
Tuhan”
“ No’e....... mau ikut Sholat sama ibu nggak?” tiba-tiba suara ibunya
menghentikan pembicaraan mereka.
“ Ikut “ jawab No’e
“ Mbah... No’e Sholat dulu sama ibu ya
Mbah...”
“ ya..ya..
sana Sholat
dulu biar disayang Tuhan” jawab Mbahnya sambil membereskan selang dan
cethoknya.
Pembicaraan sore itu sangat melekat pada ingatan No’e. malam harinya, dia
tertidur pulas karena senang. Wajahnya tenang dan nafasnya teratur sekali....
bintik-bintik keringat nampak pada dahinya yang bersih. Ia bermimpi bertemu
Tuhan. Tuhan seperti Mbah Putri yang suka menyiram
anggrek.
“ Tuhan... Tuhan... bunga anggreknya mengangguk-angguk berterimakasih
pada Tuhan karena disirami” kata No’e cerah sambil menunjuk pada
bunga.
“ Oh ya... kamu pintar sekali. Siapa yang
mengajari?”
“ Mbah Putri “ jawab Si No’e
“ Wah, Mbah Putrinya baik sekali. Senang ya punya Mbah Putri seperti itu”
kata Tuhan.
“ Iya... Mbah Putri baik sekali pada No’e. Tuhan... orang yang baik
seperti Mbah Putri akan masuk surga ya?” Tanya
No’e
“ Ooo... tentu. Orang baik seperti Mbah Putri pasti masuk surga” kata
Tuhan meyakinkan.
“ Orang baik seperti Tuhan Yesus juga masuk surga
Tuhan?”
“ Oh... iya, Tuhan Yesus masuk surga.”
“ Orang Kristen yang mengikuti Tuhan Yesus yang suka menolong orang lain
masuk surga juga ya?”
“ Iya.”
“ Orang Islam juga masuk surga?”
“ Iya.”
“ Tuhan...Tuhan itu Kristen apa Islam?” Tanya
No’e
“ Ha..ha..ha..” jawab Tuhan tertawa sambil mengusap kepala
No’e
“ Tuhan tidak punya agama, sayang..”
“ Tuhan tidak mengikuti Yesus?”
“ Tidak.”
“ Tuhan sholat seperti No’e tidak?”
“ Tidak.”
“ Trus, besok Tuhan masuk surga tidak?”
Tuhan tertawa lagi, sementara si No’e terbangun dari
mimpinya.
( Oleh mas Indro S, Pernah dimuat di
majalah GAMMA )
From: Sutrasno
Purwanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.