Matius 5:16
Demikianlah hendaknya
terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu
yang baik dan memuliakan Bapamu yang di Sorga.
------------------------------------------------
Sewaktu
saya masih bekerja dalam suatu perusahaan multinasional, jumlah
karyawan yang cukup banyak menyebabkan komposisinya terdiri dari beragam
agama, suku, dan budaya. Saat itu, mayoritas staffnya diisi oleh orang
Kristen dan para pekerja hariannya bukan orang-orang percaya. Kebetulan
saya ditempatkan di bagian produksi yang sehari-harinya banyak
berhubungan dengan pekerja harian.
Dalam keseharian di tempat
kerja, seringkali saya merasa malu ketika para pekerja harian ini
mengomentari dan mengeluhkan sikap dari beberapa rekan staff Kristen
yang lain. Mereka selalu mengaitkannya dengan kesukuan ataupun agama
Kristen, seakan-akan jika yang melakukan hal yang kurang baik itu adalah
orang Kristen, hal itu lebih berat kesalahannya. Pertanyaan-pertanyaan
bermunculan di pikiran saya, mengapa jika staff beragama Kristen
melakukan hal yang kurang santun, mereka selalu mengeksposnya? Mengapa
jika dilakukan oleh staff non Kristen mereka sepertinya tidak terlalu
mempermasalahkannya?
Suatu saat saya sadar bahwa mereka hanya
menilai berdasarkan standar kita sebagai orang percaya, hanya saja kita
sendiri yang kadang kurang menghidupi apa yang kita yakini. Orang-orang
di luar tanpa sadar mengetahui, meyakini, bahkan menuntut kita sebagai
orang percaya untuk memiliki sikap kerja dan karakter yang berbeda. Jika
mereka yang bukan orang percaya saja tahu hal itu, apakah kita sendiri
sudah mengetahui dan menghidupinya?
Orang diyakinkan oleh apa yang kita lakukan, dan bukan hanya dari yang kita katakan.
TUHAN memberkati!
(sumber: Renungan Harian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.