Kamis, 31 Mei 2012

Cara Menghadapi Penolakan Cinta


Handling Rejection. Ilustrasi: thedatingtruth.com


Penolakan adalah bagian dari hidup sebagai individu dewasa. Jika Anda berada dalam suatu hubungan, penolakan pasti sesuatu yang pernah Anda pikirkan atau mungkin Anda alami. Namun, penanganan penolakan dalam hubungan tidak semudah membalikkan telapak tangan dan terlebih lagi, bukan sesuatu yang Anda harapkan. Namun demikian, ketika itu terjadi, perlu ditangani dengan cara yang baik dan benar. Berurusan dengan penolakan hanyalah sebuah kesadaran bahwa sesuatu yang indah menanti Anda di tempat lain.


Hadapilah
Dia tidak diciptakan untuk Anda dan itulah kebenaran yang nyata. Menerima kenyataan bahwa hubungan telah berakhir adalah langkah pertama menuju ke kebahagiaan. Anda tidak akan mendapatkan apa-apa jika Anda tetap mengganggu orang lain karena tak lagi bersama Anda. Bahkan, ini akan merusak apa yang telah Anda miliki dan menekan potensi Anda untuk mendapatkan yang lebih dari sebelumnya. Jadi, bangun dan hadapi itu dan putuskan bahwa Anda akan melanjutkan hidup Anda!


Alihkan Perhatian
Jadi, Anda telah dibuang dan jujur, tidak ada lagi yang dapat Anda lakukan. Tanyakan kepada diri sendiri pertanyaan sederhana, apakah tidak ada seseorang pun yang spesial tak menginginkan saya? Anda mungkin berpikir, penolakan berarti Anda tidak memiliki ‘pesona’ atau ‘daya tarik’. Buanglah semua pikiran-pikiran itu dan melihat diri sendiri di cermin. Pesona ini masih memikat dan daya tarik tidak pernah pudar. Alihkan perhatian anda ke prospek potensial dan keluarlah untuk makan malam malam ini.


Manjakan Diri Anda
Manjakan diri Anda pada hari-hari yang menyenangkan di luar sana. Pergi berbelanja,  spa, mal atau menikmati sajian di restoran yang eksotis. Tentunya, Anda harus menyimpan harapan bahwa cinta Anda akan menghampiri Anda dan Anda bisa menemukannya. Sekarang, menghabiskan uang untuk mencintai diri sendiri. Setiap rupiah yang digunakan, adalah kenikmatan yang diperoleh!


Bersosialisasi
Mulai bersosialisasi, lebih dari sebelumnya. Pergilah dengan teman-teman, mengubah status di situs jejaring sosial, mencintai diri sendiri seperti tidak ada hari esok. Ajaklah semua teman-teman Andayang sama-sama lajang dalam aktivitas Anda. Akan ada sang pengagum di depan pintu Anda. Tumbuhkan potensi Anda.


Cintai Diri Sendiri
OK! Anda sedang jatuh cinta, tapi kenyataan tetap bahwa orang selalu paling mencintai diri sendiri. Hanya saja kita lupa untuk beberapa saat dan menemukan diri kita dalam perangkap negativisme. Ingatkan diri Anda bahwa Anda mencintai diri sendiri. Melakukannya dengan mengatakan ‘Aku mencintai diriku. Anda adalah pusat alam semesta Anda, jangan biarkan penolakan belaka mengabaikan diri Anda.


Berjanji pada Diri
Berjanjilah pada diri Anda bahwa Anda tidak akan pernah membiarkan diri Anda berada takut ditolak dalam hubungan. Ini berarti Anda akan jatuh cinta lagi dan bangkit segera. Samar-samar menyerah pada diri sendiri, membutuhkan hati yang berani untuk menjalani cinta sejati. Katakan pada diri Anda bahwa Anda akan menemukan seseorang yang lebih baik, yang layak menerima cinta Anda.


Penanganan dan penolakan hubungan berjalan seiring, bak sisi dua koin yang sebenarnya menyatu. Memang benar bahwa kita menemukan cinta hanya sekali. Namun, hari itu kita menemukannya, takut ditolak dalam hubungan menghilang. Bila Anda menemukan soulmate, Anda akan tahu kata yang tepat seperti ‘Jika saya harus memilih antara mencintaimu, dan pernapasan, saya akan menggunakan napas terakhirku untuk mengatakan bahwa aku menyayangimu’. – Dani B dalam Health and Beloved.


Jadi, fakta bahwa Anda telah ditolak berarti bahwa seseorang di sana sedang menanti Anda. Ia hanya menahan itu dan menunjukkan kepada Anda tahap penolakan untuk membantu Anda mencari jalan kepada cinta sejati Anda. Jangan berkecil hati, karena Anda akan menemukan diri Anda lebih dekat dengan saat ketika Anda menemukan kekasih Anda, cinta sejati Anda!!!

Rabu, 30 Mei 2012

RENUNGAN: Mahatinggi Tapi Tidak Mahajauh



Bacaan: Mazmur 18:7
Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.


--------------------------------------------------


Saya memiliki beberapa teman yang tampaknya sulit sekali dihubungi saking padat jadwalnya. Entah apa kesibukannya. Setiap kali saya ada perlu dengannya, jauh-jauh hari harus menghubunginya, karena kalau tidak dipastikan tidak ada waktu tersisa untuk bertemu. Pada umumnya, kalau ada orang yang memiliki kedudukan tinggi dan terhormat, maka akses untuk mendekat kepadanya sulit dan birokrasinya panjang. Misalnya mau menemui atasan puncak atau presiden. Begitu pula gambaran para ‘dewa sakti' di kebanyakan cerita mitos kuno. Manusia yang butuh pertolongannya harus menempuh perjalanan yang panjang dan sulit.


Tapi syukurlah, Allah yang kita percayai, meski hidup dan bertahan di sorga yang Mahamulia, tetapi bagi setiap orang yang mencari dan mengandalkan-Nya, Ia adalah Allah yang cukup dekat dan perduli. Sebuah lagu rohani mengatakan "Ia hanya sejauh DOA". Allah kita tidak rumit untuk dihampiri. Entah dari dasar laut atau dari gunung yang tinggi, bahkan dari lembah bayang-bayang maut (Mazmur 139:7-12).


Lantas mengapa beberapa orang merasa Allah sangat jauh dan sulit didekati? Halangan menghampiri Allah, bukan ‘jarak' antara manusia dengan Allah, melainkan SIKAP HATI. Ia selalu benci kepada orang yang tinggi hati, tapi dekat dan berkenan pada semua orang yang rendah hati, dan tahu merendahkan diri ke hadapan-Nya. Jadi dengan sikap hati benar di hadapan-Nya, maka kita dapat menghampiri-Nya.


Allah kita tidak rumit untuk dihampiri.




TUHAN memberkati!


(sumber: Renungan Harian)

RENUNGAN: Kisah Pengusaha Yang di Jemput Malaikat


Pengusaha & Malaikat

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke, sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Disaat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia Roh seorang Malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.


Malaikat memulai pembicaraan, "kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!




"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . " kata si pengusaha ini dengan yakinnya.


Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.




Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "apakah besok pagi aku sudah pulih? pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit".




Dengan lembut si Malaikat berkata, "anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktu mu tinggal 60 menit lagi, rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu".




Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Dilayar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka".




Kata Malaikat, "aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu"




Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh," Tuhan, aku tau kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tau dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tau dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalau pun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu, tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah dan hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri." dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat".




Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini . . . timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.




Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa tapi waktunya sudah terlambat ! tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !




Dengan setengah bergumam dia bertanya, "apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"




Jawab si Malaikat,'" ada beberapa yang berdoa buatmu tapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini, itu semua karena selama ini kamu arogant, egois dan bukanlah atasan yang baik, bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah". 
Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia, tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam.




Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.




Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, "anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu ! ! kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00″.




Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu?. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu. 
Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan.




"Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tau tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri."




"Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu."




Doa sangat besar kuasanya, tak jarang kita malas, tidak punya waktu, tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain.




Ketika kita mengingat seorang sahabat lama / keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia, mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia.




Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.




Dikutip dari:
‎​http://zonaunikdanmenarik.blogspot.com/2012/05/renungan-kisah-pengusaha-yang-di-jemput.html?m=1




God Bless All of You.

Jumat, 25 Mei 2012

Renungan: MERASA BENAR


Bacaan: 1 Korintus 8:1-12
Jika ada orang yang menyangka bahwa ia mempunyai suatu "pengetahuan", maka ia belum juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapainya. Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah. (1 Korintus 8:2-3)


--------------------------------------------------


Seorang teman pernah mengeluhkan pemain basket dalam tim yang dilatihnya. "Memang mainnya bagus, tetapi main sendiri, tidak pernah memberi bola untuk yang lain, " jelasnya. Si pemain hebat begitu berpusat pada dirinya sendiri. Dalam pandangannya ia berbuat yang benar dengan menghasilkan poin demi poin bagi timnya, tetapi dari kacamata pelatih ia sedang mematikan semangat dan potensi yang ada dalam tim.
Beberapa orang dalam jemaat di Korintus juga berpikir bahwa mereka sedang melakukan apa yang benar, menegaskan kemerdekaan orang percaya di dalam Kristus (ayat 4-6, 8). Namun, mereka tidak memperhatikan keberatan-keberatan nurani sesama saudara seiman. Tuhan tahu hati mereka (ayat 3). Jika mereka mengasihi Tuhan, mereka akan memikirkan bagaimana agar sikap mereka dapat membangun sesama umat Tuhan (ayat 1). Namun sebaliknya, karena mereka tidak punya kasih, pengetahuan mereka menjadi batu sandungan bagi orang lain. Betapa tragis jika seseorang merasa diri benar, tetapi ternyata ia telah berdosa di mata Tuhan (ayat 12).
Semua orang yang percaya kepada Kristus akan menjadi saudara-saudara kita dalam kekekalan. Ada yang beribadah di gereja yang sama, ada yang berbeda. Ada yang kita jumpai setiap hari, ada yang hanya sebentar. Ada yang menyenangkan, ada yang menjengkelkan. Bagaimana ucapan dan tindakan kita kepada mereka jika dipandang dari kacamata Tuhan? Adakah Dia mengenal kita sebagai anak-anak-Nya yang mengasihi Dia? Satu tindakan kasih apa yang dapat kita lakukan untuk membangun saudara-saudara kita hari ini? --ELS
------------------------------------------------------------------
PENGETAHUAN + KASIH = TINDAKAN MEMBANGUN
------------------------------------------------------------------


Dikirim dari aplikasi Alkitabku. Unduh di http://bb.alkitabku.com
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 24 Mei 2012

Renungan: Ujian Terhadap Iman


Bacaan: "Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan." (Yakobus 1:3). 
----------------------------------------------------
Dalam bukunya God's Power to Change Your Life, Rick Warren menuturkan kisah dirinya saat masih muda. Ketika itu, ia begitu rindu memiliki buah roh kesabaran seperti dalam Galatia 5. 


Suatu pagi, ia berdoa supaya Tuhan menolongnya untuk menghasilkan buah roh tersebut. 


Siang harinya, sewaktu ia sedang makan di kampus, datanglah seseorang yang terkenal jahil. Orang tersebut dengan sengaja menumpahkan makanan ke badan Rick sampai bajunya berlepotan. Hati Rick pun panas. Namun, sewaktu ia ingin marah, tiba-tiba ia diingatkan oleh doanya tadi pagi. Ia disadarkan bahwa justru inilah ujian yang Tuhan izinkan terjadi supaya ia mengembangkan kesabaran. Ia pun mengurungkan niatnya untuk membalas. 




Ada banyak sarana dalam kehidupan yang dapat Tuhan pakai untuk menumbuhkan kehidupan rohani kita. 


Salah satunya adalah tatkala Dia mengizinkan "gangguan" atau ujian yang tak mengenakkan kita. 


Penulis kitab Ibrani menjelaskan alasannya, yaitu supaya kita dapat melatih dan mengasah karakter menjadi lebih sempurna di tengah tantangan (ayat 4). Juga, agar kesabaran kita memperoleh kesempatan untuk bertumbuh (ayat 3 FAYH). Itu sebabnya, kita patut berbahagia apabila mengalami kesukaran (ayat 2). Tentu saja, saat kita mengalami ujian, kita kerap kali bimbang, tidak tahu harus berbuat dan bersikap seperti apa. Itu sebabnya, Firman Tuhan mengingatkan kita untuk tidak ragu meminta hikmat dari Tuhan (ayat 5-7). 


Hikmat dari Tuhan akan membuat kita lebih tenang dalam menghadapi ujian (ayat 8). 




Anda mengalami ujian yang tidak menyenangkan? Ujian dari Tuhan sesungguhnya menempa karakter kita. 


Berdoalah supaya kita terus berhikmat dalam menjalani ujian ini. 


(sumber: LIFE IS BEAUTIFUL)

Rabu, 23 Mei 2012

Jabatan dalam GMIT: Pelayanan dan Organisatoris


Dalam tata gerejanya, GMIT mengakui bahwa ada dua jenis jabatan dalam gereja. Pertama adalah jabatan pelayanan yang terdiri dari pendeta, penatua, diaken, dan pengajar. Jabatan kedua adalah jabatan organisatoris yaitu ketua majelis jemaat, kategorial, fungsional, dll. Kedua jabatan ini saling berhubungan sebab jabatan organisatoris di dapat ketika seseorang telah mendapat jabatan pelayanan. Karena alasan ini jugalah maka jabatan pelayanan diawali dengan sebuah penabisan dan penumpangan tangan sementara jabatan organisatoris diawali dengan perhadapan.


Alasan apa dibalik keberadaan kedua jabatan ini ?
 Kompleksitas kebutuhan pelayanan di dalam gereja adalah dasar dari adanya kedua jabatan ini. Jemaat sebagai persekutuan anggota-anggota gereja, dalam sebuah teritori tertentu  terbentuk sebab iman kepada Allah harus dialami secara utuh, meliputi seluruh eksistenti manusia. Iman kepada Allah dialami dalam budaya, kebiasaan, tindakan, perkataan, dan seluruh aspek kehidupan manusia. Beriman  kepada Allah adalah iman yang dialami dalam seluruh eksistensi manusia sehingga tentunya tidak dapat terjadi tanpa kebersamaan anggota gereja karena itu anggota gereja butuh hidup dalam persekutuan.


Jemaat sebagai persekutuan anggota-anggota gereja adalah persekutuan yang beragam.  Keberagaman terlihat jelas dari segi umur, budaya, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan lain sebagainya. Keberagaman ini sekaligus menunjukan keberagaman kebutuhan dalam gereja. Anak-anak membutuhkan pelayanan yang berbeda dengan pemuda dan lansia. Demikian juga dengan kebutuhan anggota yang bermata pencaharian pegawai berbeda dengan kebutuhan anggota jemaat bermata pencaharian petani.


Tantangan sebuah jemaat adalah bagaiman melaksanakan pelayanan sehingga anggota gereja dapat mengalamai Allah dalam seluruh aspek kehidupannya di tengah-tengah kenyataan keberagaman yang ada dalam jemaat tersebut. Tantangan inilah yang menjadi alasan kenapa tidak hanya terdapat jabatan pelayanan dalam gereja tetapi juga jabatan organisasional.


Jabatan organisatoris membantu agar ajaran dan program pelayanan dalam sebuah jemaat dapat dilaksanakan sesuai dengan keberagaman kebutuhan masing-masing anggota. Pengajaran firman kepada anak-anak tidak dapat disamakan dengan kaum ibu, para lansia, dan pemuda. Refleksi seorang nelayan tentang Allah berbeda dengan refleksi seorang tukang ojek mengenai Allah. Demikian juga dengan makna keadilan dan kasih menurut seorang anak yatim piatu tentu berbeda dengan pemaknaan seorang anak yang memiliki keuarga yang utuh.


Keberagaman kebutuhan pelayanan inilah yang membuat para penatua, diaken, dan pengajar kemudian dibagi dalam kategorial-kategorial tertentu sementara pendeta sebagai ketua majelis jemaat diharapkan mampu mengkoordinasikan sleuruh pelayanan yang ada. Diharapkan dengan pembagaian tersebut pelayanan didalam gereja dapat berjalan secara utuh, menyentuh seluruh anggota gereja dan tidak tumpang tindih ataupun menelantarkan beberapa anggota. Menyentuh kebutuhan jemaat yang beragam menjadi landasan sekaligus tantangan bagi jataban organisasional dalam gereja.   


(sumber: oleh Lia Wethang Terah, MTh dipostkan di blog rumput_hijau)

Renungan: CUKUPKANLAH...!


Bacaan: Lukas 3:14
Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."
-------------------------------------------------
Seorang staf bidang keuangan mempunyai tanggung jawab yang penting bagi suatu perusahaan atau organisasi. Tugas utamanya adalah mengatur agar pemakaian uang terlaksana seefisien mungkin. Penyusunan kebutuhan berdasarkan prioritas dan ketersediaan finansial merupakan faktor yang sangat menentukan. Umumnya yang jadi persoalan serius adalah kebutuhan-kebutuhan yang lebih besar dari kemampuan untuk memenuhinya. Perencana keuangan yang handal tentu akan berusaha menyiasatinya dengan tujuan mencukupkan dengan apa yang tersedia sehingga jangan sampai merugi.


Dari pengalaman sehari-hari kita dapat menemukan bahwa pergumulan tersebut tidak hanya berlaku di tempat kerja saja. Masalah mengatur keuangan juga berlaku dalam konteks rumah tangga maupun pribadi. Sebagian orang mungkin menganggap keuangan pribadi tidak perlu ditangani seprofesional menangani keuangan perusahaan. Benarkah demikian? Alkitab mengatakan "...cukupkanlah dirimu dengan gajimu" (Lukas 3:14) dan "...cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu" (Ibrani 13:15).


Hal ini berlaku bagi yang berpenghasilan tetap maupun tidak tetap. Kita perlu berupaya mencukupkan justru untuk mengatasi kebutuhan yang selalu lebih besar dari pendapatan. Mencukupkan diri bukan hanya sekedar soal hidup irit dan berhemat. Tetapi dorongan untuk berupaya kreatif merencanakan pemakaian uang sesuai dengan kemampuan yang ada. Tujuannya agar kita dapat menikmati segala berkat Tuhan dengan sukacita dan bertanggung jawab. Pada akhirnya mendatangkan ucapan syukur, bukan karena kelebihan, melainkan karena kecukupan.


Mencukupkan diri bukan sekedar hidup berhemat, tapi juga upaya-upaya kreatif dalam merencanakan pemakaian uang.


(sumber: Renungan Harian)

DOA


DOA

Ya Tuhan Yesus, begitu banyak waktu hidupku tersia-sia karena menunggu, mengharapkan sang kekasih pulang ke rumah, merindukan surat dari yang tercinta, menunggu berita tentang seorang kawan, menantikan uang gajian untuk menunjang kebutuhan hidupku, dan menunggu berbagai hal lainnya.
Fajar hari yang baru adalah fajar hari yang penuh dengan pengharapan dan peluang.


Ajarlah aku ya Tuhan yang Maha Pengasih, untuk mengubah hari-hari penantian ini menjadi hari-hari penuh kesempatan, kesempatan untuk mendoakan mereka yang sakit, menulis kata - kata penghiburan dan kekuatan kepada mereka yang kesepian, menunjukkan perhatian pada mereka yang menderita, berbicara dengan penuh kasih pada mereka yang ketakutan ataupun terluka.


Tolonglah aku untuk menjalani hari ini dan seterusnya dengan sikap yang berbeda, untuk tidak terlalu memperhatikan kebutuhan dan keperluanku sendiri, tidak mengkhawatirkan hal-hal yang tidak dapat kukendalikan atau kujadikan, dan tolong aku untuk menyapa setiap orang dengan penuh kasih.


Maka hari ini dan setiap harinya kiranya akan menjadi hari yang istimewa, dan tidak akan tersia-sia di dalam penantian.


Di dalam namaMu Tuhan Yesus, aku bersyukur dan berdoa.


-------------


:) ‎​Hari ini Hari yg Indah
:) Mari sarapan dgn bubur anget atau roti dg susu / teh,
:) mari hindari musuh!,
:) Ciptakan persahabatan yg erat dan kukuh,


:) Jangan pernah lesu/ meler ,
:) Harus ber Power ....
:) Supaya hidup tambah Makmur & subur!


-----------------


Ku bεrdoa agar SAHABAT ku yg mεmbaca pesan ini 
mεnjadikan hidυpnya sεbaɡai pohon yang :
♉ Bεrakar  IMAN
♉ Bεrbatang  KASIH
♉ BεrcabanÉ¡ ↹ PƸNбHAƦAPAN
♉ BεrantinÉ¡  KƸTAATAN
♉ BεŗdaÏ…n  KƸSABAƦAN
♉ BεrbÏ…nÉ¡a  SUKACITA
♉ BεrbÏ…ah  DAMAI SƸJAHTƸƦA
       Dan....
♉ Di Bεrkati BεrÆ–impah² ♉


Ku bεrdoa agar SAHABAT ku yg mεmbaca pesan ini 
mεnjadikan hidυpnya sεbaɡai pohon yang :
♉ Bεrakar  IMAN
♉ Bεrbatang  KASIH
♉ BεrcabanÉ¡ ↹ PƸNбHAƦAPAN
♉ BεrantinÉ¡  KƸTAATAN
♉ BεŗdaÏ…n  KƸSABAƦAN
♉ BεrbÏ…nÉ¡a  SUKACITA
♉ BεrbÏ…ah  DAMAI SƸJAHTƸƦA
       Dan....
♉ Di Bεrkati BεrÆ–impah² ♉
** <3 ♡†☀..Ã…♏έN..☀†♡.. , <3


" Hanya orang yang didiami oleh Roh Kudus saja yang dimampukan untuk sungguh2 percaya dan mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan."
(I Korintus 12 : 3),


----------


‎​. "A drop of hatred in the heart could lead to suffering, but a drop of love will bring happiness."


"Setetes kebencian di dalam hati pasti akan membuahkan penderitaan, tapi setetes kasih di dalam relung hati akan membuahkan kebahagiaan."


----------


"Tiada satu pun di dunia ini yang mampu menggantikan keuletan. Talenta, kepintaran, pendidikan tidaklah cukup. Keuletan dan keyakinan yang kuatlah yang terpenting.


Slogan 'coba terus' telah menyelesaikan tantangan yang dihadapi manusia"
(Calvin Coolidge)


(sumber: Khunaidi Husin dari blog LIFE IS BEAUTIFUL)

Senin, 21 Mei 2012

Perkataan Agur bin Yake dari Masa

ku berlelah-lelah, ya Allah, aku berlelah-lelah, sampai habis tenagaku.
Sebab aku ini lebih bodoh dari pada orang lain, pengertian manusia tidak ada padaku.
Juga tidak kupelajari hikmat, sehingga tidak dapat kukenal Yang Mahakudus.

Siapakah yang naik ke sorga lalu turun?
Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamnya?
Siapakah yang telah membungkus air dengan kain?
Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi?
Siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu!
Semua firman Allah adalah murni.
Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya.
Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.
 
Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni:

Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan.
Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan.
Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu?
Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.

Sejenak Bijak: ANAK AYAM GRATIS...

Seorang pria paruh baya mempunyai sebuah toko makanan ternak yang tidak begitu laku

Makin hari makin sedikit orang yang beli pakan ternak

Dalam keputusasaanya pria tersebut mendapat ide gila yaitu menginvestasikan 50 dolar (uang yang cukup banyak pada zaman itu)

Untuk membeli 1000 ekor anak ayam. Para tetangganya langsung mengejek & menganggap pria itu gila.

Jual pakan ayam saja, tidak bisa, apalagi jual anak ayam.
Mereka lebih heran lagi ketika tahu bahwa pria ini tidak menjual anak ayam tersebut.
Sebaliknya ia memberikan anak² ayam tersebut secara GRATIS kepada pembeli pakan ternaknya

Benar² Gila! mereka berpikir, tokonya mau bangkrut, malah beli banyak anak ayam, terus membagi bagikan anak ayam tersebut secara Gratis.

Mana ada pebisnis waras yg melakukan itu?
Nyatanya, setelah ada program gratis anak ayam tersebut, mulai banyak orang beli di tokonya

Semakin hari ternyata tokonya semakin laris saja.
Selidik ternyata pembeli yang menerima anak ayam gratis itu kembali lagi.

Mengapa bisa demikian?

Tentu saja mereka beli makanan ayam untuk anak ayam gratisan itu

Apa pesan moral dari cerita tersebut di atas ?

Jangan pernah takut untuk memberi karena memberi adalah langkah pertama untuk kita menerima

"Sayangnya banyak orang selalu berpikir yang sebaliknya menerima dulu, baru berpikir untuk memberi"

Ini yang membuat kita tidak mengalami terobosan apa² dalam hidup ini.

Mana ada petani yang mengharapkan untuk menuai padahal ia tidak pernah menabur sebelumnya ?

Selama ada kesempatan, jadilah orang yang murah hati,

Beri kebaikan, beri perhatian & Jangan hanya beri jika ada keuntungan saja untuk kita

Ingatlah bahwa hidup ini seperti gema.
Apa yang kita tabur akan kita tuai.
Apa yang kita berikan akan kita dapatkan kembali, bahkan berkali kali lipat dari apa yang kita berikan

Mari selalu melakukan kebaikan.
Jauhkan rasa iri hati.
Menabur yang baik tentu akan menuai kebaikan..
ǤOD BLESS YOU
(Posted by: "Haryono" haryono99@gmail.com   pisok10 )

Sabtu, 19 Mei 2012

TEORI-TEORI KEBENARAN FILSAFAT


 Irvan Jaya Musrida Batosai

TEORI-TEORI KEBENARAN FILSAFAT

BAB I

RINGKASAN MATERI




















Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan human. Sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan (human dignity) selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran.




A. Pengertian Kebenaran dan Tingkatannya


Berdasarkan scope potensi subjek, maka susunan tingkatan kebenaran itu menjadi :


1. Tingkatan kebenaran indera adalah tingakatan yang paling sederhanan dan pertama yang dialami manusia


2. Tingkatan ilmiah, pengalaman-pengalaman yang didasarkan disamping melalui indara, diolah pula dengan rasio


3. Tingkat filosofis,rasio dan pikir murni, renungan yang mendalam mengolah kebenaran itu semakin tinggi nilainya


4. Tingkatan religius, kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan yang Maha Esa dan dihayati oleh kepribadian dengan integritas dengan iman dan kepercayaan




Manusia selalu mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula untuk melaksankan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan pemahaman tentang kebenran, tanpa melaksankan konflik kebenaran, manusia akan mengalami pertentangan batin, konflik spilogis. Karena di dalam kehidupan manusia sesuatu yang dilakukan harus diiringi akan kebenaran dalam jalan hidup yang dijalaninya dan manusia juga tidak akan bosan untuk mencari kenyataan dalam hidupnya yang dimana selalu ditunjukkan oleh kebanaran.




B. Teori-Teori Kebenaran Menurut Filsafat


1. Teori Corespondence ® menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/ dimaksud oleh pernyataan atau pendapat tersebut.


2. Teori Consistency ® Teori ini merupakan suatu usah apengujian (test) atas arti kebenaran. Hasil test dan eksperimen dianggap relible jika kesan-kesanyang berturut-turut dari satu penyelidik bersifat konsisten dengan hasil test eksperimen yang dilakukan penyelidik lain dalam waktu dan tempat yang lain.


3. Teori Pragmatisme ® Paragmatisme menguji kebenaran dalam praktek yang dikenal apra pendidik sebagai metode project atau medoe problem olving dai dalam pengajaran. Mereka akan benar-benar hanya jika mereka berguna mampu memecahkan problem yang ada. Artinya sesuatu itu benar, jika mengmbalikan pribadi manusia di dalamkeseimbangan dalam keadaan tanpa persoalan dan kesulitan. Sebab tujuan utama pragmatisme ialah supaya manusia selalu ada di dalam keseimbangan, untuk ini manusia harus mampu melakukan penyesuaian dengan tuntutan-tuntutan lingkungan.


4. Kebenaran Religius ® Kebenaran tak cukup hanya diukur dnenga rasion dan kemauan individu. Kebenaran bersifat objective, universal,berlaku bagi seluruh umat manusia, karena kebenaran ini secara antalogis dan oxiologis bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui wahyu.






BAB II

PEMBAHASAN


Pendidikan pada umumnya dan ilmu pengetahuan pada khususnya mengemban tugas utama untuk menemukan, pengembangan, menjelaskan, menyampaikan nilai-nilai kebenaran. Semua orang yang berhasrat untuk mencintai kebenaran, bertindak sesuai dengan kebenaran. Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan human. Sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan (human dignity) selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran.


Kebenaran sebagai ruang lingkup dan obyek pikir manusia sudah lama menjadi penyelidikan manusia. Manusia sepanjang sejarah kebudayaannya menyelidiki secara terus menerus apakah hakekat kebenaran itu?


Jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula untuk melaksanakan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan pemahaman tentang kebenaran, tanpa melaksanakan kebenaran tersebut manusia akan mengalami pertentangan batin, konflik spikologis. Menurut para ahli filsafat itu bertingkat-tingkat bahkan tingkat-tingkat tersebut bersifat hirarkhis. Kebenaran yang satu di bawah kebenaran yang lain tingkatan kualitasnya ada kebenaran relatif, ada kebenaran mutlak (absolut). Ada kebenaran alami dan ada pula kebenaran illahi, ada kebenaran khusus individual, ada pula kebenaran umum universal.


A. Pengertian Kebenaran dan Tingkatannya


Dalam kehidupan manusia, kebenaran adalah fungsi rohaniah. Manusia di dalam kepribadian dan kesadarannya tak mungkin tnapa kebanran.


Berdasarkan scope potensi subjek, maka susunan tingkatan kebenaran itu menjadi :


5. Tingkatan kebenaran indera adalah tingakatan yang paling sederhanan dan pertama yang dialami manusia


6. Tingkatan ilmiah, pengalaman-pengalaman yang didasarkan disamping melalui indara, diolah pula dengan rasio


7. Tingkat filosofis,rasio dan pikir murni, renungan yang mendalam mengolah kebenaran itu semakin tinggi nilainya


8. Tingkatan religius, kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan yang Maha Esa dan dihayati oleh kepribadian dengan integritas dengan iman dan kepercayaan


Keempat tingkat kebenarna ini berbeda-beda wujud, sifat dan kualitasnya bahkan juga proses dan cara terjadinya, disamping potensi subyek yang menyadarinya. Potensi subyek yang dimaksud disini ialah aspek kepribadian yang menangkap kebenarna itu. Misalnya pada tingkat kebenaran indera, potensi subyek yang menangkapnya ialah panca indra.


Kebenaran itu ialah fungsi kejiwaan, fungsi rohaniah. Manusia selalu mencari kebanran itu, membina dan menyempurnakannya sejalan dengan kematangan kepribadiannya.


Ukuran Kebenarannya :


- Berfikir merupakan suatu aktifitas manusia untuk menemukan kebenaran


- Apa yang disebut benar oleh seseorang belum tentu benar bagi orang lain


- Oleh karena itu diperlukan suatu ukuran atau kriteria kebenaran


Jenis-jenis Kebenaran :


1. Kebenaran Epistemologi (berkaitan dengan pengetahuan)


2. Kebenaran ontologis (berkaitan dengan sesuatu yang ada/ diadakan)


3. Kebenaran semantis (berkaitan dengan bahasa dan tutur kata)


Manusia selalu mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula untuk melaksankan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan pemahaman tentang kebenran, tanpa melaksankan konflik kebenaran, manusia akan mengalami pertentangan batin, konflik spilogis. Karena di dalam kehidupan manusia sesuatu yang dilakukan harus diiringi akan kebenaran dalam jalan hidup yang dijalaninya dan manusia juga tidak akan bosan untuk mencari kenyataan dalam hidupnya yang dimana selalu ditunjukkan oleh kebanaran.


Kebenaran agama yang ditangkap dengan seluruh kepribadian, terutama oleh budi nurani merupakan puncak kesadaran manusia. Hal ini bukan saja karena sumber kebnarna itu bersal dari Tuhan Yang Maha Esa supernatural melainkan juga karena yang menerima kebenaran ini adalah satu subyek dengna integritas kepribadian. Nilai kebenaran agama menduduki status tertinggi karena wujud kebenaran ini ditangkap oleh integritas kepribadian. Seluruh tingkat pengalaman, yakni pengalaman ilmiah, dan pengalaman filosofis terhimpun pada puncak kesadaran religius yang dimana di dalam kebenaran ini mengandung tujuan hidup manusia dan sangat berarti untuk dijalankan oleh manusia.


B. Teori-Teori Kebenaran Menurut Filsafat


1. Teori Corespondence


Masalah kebenaran menurut teori ini hanyalah perbandingan antara realita oyek (informasi, fakta, peristiwa, pendapat) dengan apa yang ditangkap oleh subjek (ide, kesan). Jika ide atau kesan yang dihayati subjek (pribadi) sesuai dengan kenyataan, realita, objek, maka sesuatu itu benar.


Teori korispodensi (corespondence theory of truth) ® menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/ dimaksud oleh pernyataan atau pendapat tersebut.


Kebenaran adalah kesesuaian pernyataan dengan fakta, yang berselaran dengan realitas yang serasi dengan sitasi aktual. Dengan demikian ada lima unsur yang perlu yaitu :


1. Statemaent (pernyataan)


2. Persesuaian (agreemant)


3. Situasi (situation)


4. Kenyataan (realitas)


5. Putusan (judgements)


Kebenaran adalah fidelity to objektive reality (kesesuaian pikiran dengan kenyataan). Teori ini dianut oleh aliran realis. Pelopornya plato, aristotels dan moore dikembangkan lebih lanjut oleh Ibnu Sina, Thomas Aquinas di abad skolatik, serta oleh Berrand Russel pada abad moderen.


Cara berfikir ilmiah yaitu logika induktif menggunakan teori korespodensi ini. Teori kebenaran menuru corespondensi ini sudah ada di dalam masyarakat sehingga pendidikan moral bagi anak-anak ialah pemahaman atas pengertian-pengertian moral yang telah merupakan kebenaran itu. Apa yang diajarkan oleh nilai-nilai moral ini harus diartikan sebagai dasar bagi tindakan-tindakan anak di dalam tingkah lakunya.


Artinya anak harus mewujudkan di dalam kenyataan hidup, sesuai dengan nilai-nilai moral itu. Bahkan anak harus mampu mengerti hubungan antara peristiwa-peristiwa di dalam kenyataan dengan nilai-nilai moral itu dan menilai adakah kesesuaian atau tidak sehingga kebenaran berwujud sebagai nilai standard atau asas normatif bagi tingkah laku. Apa yang ada di dalam subyek (ide, kesan) termasuk tingkah laku harus dicocokkan dengan apa yang ada di luar subyek (realita, obyek, nilai-nilai) bila sesuai maka itu benar.


2. Teori Consistency


Teori ini merupakan suatu usah apengujian (test) atas arti kebenaran. Hasil test dan eksperimen dianggap relible jika kesan-kesanyang berturut-turut dari satu penyelidik bersifat konsisten dengan hasil test eksperimen yang dilakukan penyelidik lain dalam waktu dan tempat yang lain.


Menurut teori consistency untuk menetapkan suatu kebenarna bukanlah didasarkan atas hubungan subyek dengan realitas obyek. Sebab apabila didasarkan atas hubungan subyek (ide, kesannya dan comprehensionnya) dengan obyek, pastilah ada subyektivitasnya. Oleh karena itu pemahaman subyek yang satu tentang sesuatu realitas akan mungkin sekali berbeda dengan apa yang ada di dalam pemahaman subyek lain.


Teori ini dipandang sebagai teori ilmiah yaitu sebagai usaha yang sering dilakukan di dalam penelitian pendidikan khsusunya di dalam bidang pengukuran pendidikan.


Teori konsisten ini tidaklah bertentangan dengan teori korespondensi. Kedua teori ini lebih bersifat melengkapi. Teori konsistensi adalah pendalaman dankelanjutan yang teliti dan teori korespondensi. Teori korespondensi merupakan pernyataan dari arti kebenaran. Sedah teori konsistensi merupakan usaha pengujian (test) atas arti kebenaran tadi.


Teori koherensi (the coherence theory of trut) menganggap suatu pernyataan benar bila di dalamnya tidak ada perntentangan, bersifat koheren dan konsisten dengna pernyataan sebelumnya yang telah dianggap benar. Dengan demikian suatu pernyataan dianggap benar, jika pernyataan itu dilaksanakan atas pertimbangan yang konsisten dan pertimbangan lain yang telah diterima kebenarannya.


Rumusan kebenaran adalah turth is a sistematis coherence dan trut is consistency. Jika A = B dan B = C maka A = C


Logika matematik yang deduktif memakai teori kebenaran koherensi ini. Logika ini menjelaskan bahwa kesimpulan akan benar, jika premis-premis yang digunakan juga benar. Teori ini digunakan oleh aliran metafisikus rasional dan idealis.


Teori ini sudah ada sejak Pra Socrates, kemudian dikembangan oleh Benedictus Spinoza dan George Hegel. Suatu teori dianggapbenar apabila telah dibuktikan (klasifikasi) benar dan tahan uji. Kalau teori ini bertentangan dengan data terbaru yagn benar atau dengan teori lama yang benar, maka teori itu akan gugur atau batal dengan sendirinya.


3. Teori Pragmatisme


Paragmatisme menguji kebenaran dalam praktek yang dikenal apra pendidik sebagai metode project atau medoe problem olving dai dalam pengajaran. Mereka akan benar-benar hanya jika mereka berguna mampu memecahkan problem yang ada. Artinya sesuatu itu benar, jika mengmbalikan pribadi manusia di dalamkeseimbangan dalam keadaan tanpa persoalan dan kesulitan. Sebab tujuan utama pragmatisme ialah supaya manusia selalu ada di dalam keseimbangan, untuk ini manusia harus mampu melakukan penyesuaian dengan tuntutan-tuntutan lingkungan.


Dalam dunia pendidikan, suatu teori akan benar jika ia membuat segala sesutu menjadi lebih jelas dan mampu mengembalikan kontinuitas pengajaran, jika tidak, teori ini salah.


Jika teori itu praktis, mampu memecahkan problem secara tepat barulah teori itu benar. Yang dapat secara efektif memecahkan masalah itulah teori yang benar (kebenaran).


Teori pragmatisme (the pragmatic theory of truth) menganggap suatu pernyataan, teori atau dalil itu memliki kebanran bila memiliki kegunaan dan manfaat bagi kehidupan manusia.


Kaum pragmatis menggunakan kriteria kebenarannya dengan kegunaan (utility) dapat dikerjakan (workobility) dan akibat yagn memuaskan (satisfaktor consequence). Oleh karena itu tidak ada kebenaran yang mutak/ tetap, kebenarannya tergantung pada manfaat dan akibatnya.


Akibat/ hasil yang memuaskan bagi kaum pragmatis adalah :


1. Sesuai dengan keinginan dan tujuan


2. Sesuai dengan teruji dengan suatu eksperimen


3. Ikut membantu dan mendorong perjuangan untuk tetap eksis (ada)


Teori ini merupakan sumbangan paling nyata dari pada filsup Amerika tokohnya adalha Charles S. Pierce (1914-1939) dan diikuti oleh Wiliam James dan John Dewey (1852-1859).


Wiliam James misalnya menekankan bahwa suatu ide itu benar terletak pada konsikuensi, pada hasil tindakan yang dilakukan. Bagi Dewey konsikasi tidaklah terletak di dalam ide itu sendiri, malainkan dalam hubungan ide dengan konsekuensinya setelah dilakukan. Teory Dewey bukanlah mengerti obyek secara langsung (teori korepondensi) atau cara tak langsung melalui kesan-kesan dari pada realita (teori konsistensi). Melainkan mengerti segala sesuai melalui praktek di dalam program solving.


4. Kebenaran Religius


Kebenaran adalah kesan subjek tentang suatu realita, dan perbandingan antara kesan dengan realita objek. Jika keduanya ada persesuaian, persamaan maka itu benar.


Kebenaran tak cukup hanya diukur dnenga rasion dan kemauan individu. Kebenaran bersifat objective, universal,berlaku bagi seluruh umat manusia, karena kebenaran ini secara antalogis dan oxiologis bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui wahyu.


Nilai kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan itu adalah objektif namun bersifat superrasional dan superindividual. Bahkan bagi kaum religius kebenarn aillahi ini adalah kebenarna tertinggi, dimnaa semua kebanaran (kebenaran inderan, kebenaran ilmiah, kebenaran filosofis) taraf dan nilainya berada di bawah kebanaran ini :


Agama sebagai teori kebenaran


Ketiga teori kebenaran sebelumnya menggunakan alat, budi,fakta, realitas dan kegunaan sebagai landasannya. Dalam teori kebanran agama digunakan wahyu yang bersumber dari Tuhan. Sebagai makluk pencari kebeanran, manusia dan mencari dan menemukan kebenaran melalui agama. Dengan demikian, sesuatu dianggap benar bila sesuai dan koheren dengan ajaran agama atau wahyu sebagai penentu kebenaran mutlak.agama dengan kitab suci dan haditsnya dapat memberikan jawaban atas segala persoalan manusia, termasuk kebenaran.


BAB III

KESIMPULAN


Bahwa kebanran itu sangat ditentukan oleh potensi subyek kemudian pula tingkatan validitas. Kebanran ditentukan oleh potensi subyek yang berperanan di dalam penghayatan atas sesuatu itu.


Bahwa kebenaran itu adalah perwujudan dari pemahaman (comprehension) subjek tentang sesuatu terutama yang bersumber dari sesuatu yang diluar subyek itu realita, perisitwa, nilai-nilai (norma dan hukum) yang bersifat umum.


Bahwa kebenaran itu ada yang relatif terbatas, ada pula yang umum. Bahkan ada pula yang mutlak, abadi dan universal. Wujud kebenaran itu ada yang berupa penghayatan lahiriah, jasmaniah, indera, ada yang berupa ide-ide yang merupkan pemahaman potensi subjek (mental,r asio, intelektual).


Bahwa substansi kebenaran adalah di dalam antaraksi kepribadian manusia dengan alam semesta. Tingkat wujud kebenaran ditentukan oleh potensi subjek yang menjangkaunya.


Semua teori kebanrna itu ada dan dipraktekkan manusia di dalam kehidupan nyata. Yang mana masing-masing mempunyai nilai di dalam kehidupan manusia.


BAB IV

DAFTAR BACAAN

Syam, Muhammad Noor. 1988. Filsafat Kependidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila. Surabaya: Usaha Nasional


Bertens, K. 1976. Ringkasan Sejarah Filsafat. Jakarta: Yayasan Krisius


Sumantri Surya. 1994. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan






(sumber: postingan Irvan Jaya Musrida Batosai di blog: http://van88.wordpress.com/)

Renungan: Pursuit Of Righteousness


Bacaan: 2 Timotius 2:22
Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.

---------------------------------------------------

Apabila Anda membaca surat kabar maupun menonton televisi, maka berita mengenai pencarian akan kebenaran merupakan salah satu topik yang akan selalu muncul. Tidak sedikit kita melihat bagaimana orang melakukan orasi maupun demonstrasi untuk mencari kebenaran. Keadilan nampaknya telah menjadi suatu hal yang memilukan di tengah negara yang mengaku memiliki supremasi hukum.

Dalam dunia bisnis, kebenaran juga telah menjadi suatu hal yang kerap dipertanyakan, terutama di tengah maraknya korupsi dan ketidakjujuran dalam transaksi usaha. Tidak heran konsep Good Corporate Governance (Sistem Pengelolaan Perusahaan Yang Baik) yang menekankan keterbukaan menjadi hal yang sangat diperlukan, sekalipun kadang hal tersebut masih sebatas slogan belaka.

Terkadang saya merenung bagaimana pada zaman dahulu orang melakukan transaksi bisnis hanya dengan modal kepercayaan, tidak banyak dibuat dokumen kontrak sebagai back up karena setiap orang saling menghargai integritas perkataan mereka. My word is my commitment, kurang lebih demikianlah filosofi dagang para pengusaha Cina perantauan. Namun seiring dengan berjalannya waktu, maka nampaknya sebagian dari nilai luhur tersebut mulai luntur pula.

Yesus mengatakan bahwa Ia adalah kebenaran. Ketika Paulus menasehati Timotius, saya percaya bahwa ia ingin agar setiap orang mengenal Yesus, sang kebenaran sejati, dan hidup taat di dalam firman kebenaran-Nya. Hal itulah yang harus terus dikejar oleh setiap profesional Kristen hingga kebenaran itu terpancar kepada dunia melalui perkataan, pikiran dan perbuatan kita.

Dapatkah orang lain melihat kebenaran nyata dalam diri kita?

(sumber: Renungan Harian)

Selasa, 15 Mei 2012

Renungan: PERHATIKANLAH ...


Bacaan: Ratapan 3:21-32
Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (Ratapan 3:21-23)


-----------------------------------------------------


Ada hal-hal yang senang saya lihat di pagi hari. Bunga-bunga yang semalam menguncup, kembali mekar berseri; anak-anak sekolah melangkah penuh semangat; sayuran segar tertata rapi di gerobak penjual sayur; langit biru membentang menggantikan gelap malam; sinar matahari yang terasa hangat menyentuh kulit. Memperhatikan "sapaan Tuhan" itu, segala penat kemarin seolah sirna, semangat saya diperbarui lagi.
Di tengah penderitaan, penulis kitab Ratapan mengarahkan perhatiannya pada hal yang tepat. Ia tidak berfokus pada situasi, tetapi pada kasih setia Tuhan. Ia memperhatikan pagi demi pagi berganti, dan tahu bahwa itu dimungkinkan karena pemeliharaan Tuhan yang setia (ayat 22- 23). Ia sadar bahwa yang terpenting bagi jiwanya adalah Tuhan, bukan hal yang lain (ayat 24). Di dalam penderitaan dan tekanan hidup, ia percaya akan kebaikan Tuhan (ayat 25). Itulah sukacita dan pengharapannya. Sekalipun tampaknya Tuhan tak segera menyelesaikan masalah, namun ia yakin Tuhan tahu waktu yang terbaik untuk segala sesuatu, jadi ia pun menanti (ayat 26-32).
Hal apakah yang hari-hari ini merampas perhatian Anda? Badai masalah? Tekanan hidup? Alihkan perhatian Anda kepada Allah dan berharaplah kepada-Nya. Kesetiaan-Nya tampak jelas bahkan lewat hal-hal sesederhana sinar mentari dan udara pagi. Perhatikan bagaimana Dia mencukupkan dalam kebutuhan sehari-hari, bahkan ketika terkadang kita lupa memohonnya. Perhatikan pertumbuhan karakter yang dimunculkannya dalam diri Anda melalui beragam situasi sulit. Perhatikan pertolongan-Nya yang selalu tepat waktu. Ya, perhatikan dan perhatikanlah lagi. --SCL
------------------------------------------------------------------
ARAHKAN PERHATIAN ANDA DENGAN TEPAT:
BUKAN PADA BESARNYA MASALAH TAPI PADA BESARNYA TUHAN.
------------------------------------------------------------------


Dikirim dari aplikasi Alkitabku. Unduh di http://bb.alkitabku.com
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Renungan: KEKASIH YANG TERLUKA



Bacaan: Yesaya 65:1-16
Oleh karena ketika Aku memanggil, kamu tidak menjawab, ketika Aku berbicara, kamu tidak mendengar, tetapi kamu melakukan apa yang jahat di mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak berkenan kepada-Ku. (Yesaya 65:12b)


---------------------------------------------------


Sebuah pepatah mengatakan: "Orang yang kita cintai memiliki potensi terbesar untuk menyakiti hati kita". Jika yang tidak mengacuhkan kita adalah orang yang tidak kita kenal, tidak masalah. Namun, jika itu adalah orang yang paling kita kasihi, itu tentu sangat menyakitkan.
Tidak diindahkan oleh orang yang dikasihi dan dipilihnya. Demikianlah "curahan isi hati" Tuhan tentang bangsa Israel melalui nabi Yesaya. Tuhan laksana kekasih yang terluka; cintanya tidak disambut bangsa Israel. Saat Dia memanggil, Israel tidak menjawab; ketika Dia berbicara, Israel tidak mendengar (ayat 12b). Tuhan begitu mengasihi bangsa Israel, tetapi mereka mengabaikan Tuhan dan mengkhianati-Nya dengan melakukan apa yang jahat dan menyakiti hati-Nya (ayat 1-5). Itu sebabnya Tuhan akan menghukum mereka. Namun demikian, kasih Tuhan membuat-Nya tidak memusnahkan mereka seluruhnya (ayat 8-9). Tuhan bahkan menjanjikan pemulihan total; tidak akan ada lagi yang berbuat jahat dan berlaku busuk (lihat ayat 17-25). Betapa besar cinta Tuhan!
Sebagai umat Tuhan hari ini, bagaimana sikap kita dalam menanggapi Tuhan? Seberapa kita mengasihi Pribadi yang demikian mengasihi kita? Adakah kita menanggapi Dia setiap saat Dia memanggil dan berbicara kepada kita? Ataukah kita lebih sering seperti bangsa Israel yang memilih untuk bertindak sesuka hati ketimbang menyenangkan Tuhan? Setiap dosa yang kita lakukan adalah wujud pemberontakan kita kepada Tuhan dan itu membuat hati-Nya terluka. Ambillah pilihan terbaik: yang memuliakan dan menyenangkan hati-Nya. --VTA
------------------------------------------------------------------
SESUNGGUHNYA KITA TAK LAYAK, NAMUN BEGITU DIKASIHI TUHAN.
MARI TINGGALKAN DOSA DAN HIDUP MENYAMBUT CINTA-NYA.
------------------------------------------------------------------


Dikirim dari aplikasi Alkitabku. Unduh di http://bb.alkitabku.com
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 14 Mei 2012

Suplemen: Tanggungjawab Hidup



Kalimat Inspiratif


"Jika engkau ingin berbahagia, kuatkanlah dirimu dengan pelajaran dari masa lalumu, agar luka itu tak terasa lagi."


"Bebaskanlah hati dan pikiranmu. Hidupmu lebih penting daripada mengurusi orang lain dgn persoalannya."


implikasinya:
Tiap orang bertanggung jawab dengan hidupnya. Tiap orang beriman dan bergumul tentang hidupnya. Kadang kita malah begitu terkuras pikiran dan tenaga justru cuma untuk mencampuri urusan orang lain.
Memang benar kita hidup bukan saja untuk diri kita sendiri tapi tentu kita telah dibekali dengan hikmat untuk dapat membedakan mana yang pantas kita urus dan mana yang tidak.
Mari dengan hikmat kita melihat mana yang pantas diurus dan jangan mengurusi persoalan orang lain yang tidak pantas kita campuri. Lebih bijak jika kita maximalkan hidup kita hari hari demi hari untuk berkarya bagi TUHAN karna "hidup adalah ibadah".


Bagimana kita hidup merupakan respon kita terhadap Sang Pemberi Hidup itu yang suatu saat akan dimintai pertanggungjawaban.


Semoga bermanfaat... TUHAN memberkati!


(sumber: sharing dari Pdt. Dessy Rondo)

Minggu, 13 Mei 2012

Renungan: SAHABAT SEJATI


Bacaan: 1 Samuel 19:2-3
Sehingga Yonatan memberitahukan kepada Daud: "Ayahku Saul berikhtiar untuk membunuh engkau; oleh sebab itu, hati-hatilah besok pagi, duduklah di suatu tempat perlindungan dan bersembunyilah di sana. Aku akan keluar dan berdiri di sisi ayahku di padang tempatmu itu. Maka aku akan berbicara dengan ayahku perihalmu; aku akan melihat bagaimana keadaannya, lalu memberitahukannya kepadamu."
--------------------------------------------------

Tak ada seorang pemimpin pun yang berhasil sendirian. Bahkan Daud membutuhkan Yonatan-nya.

Dalam masa-masa sukar saat ia melarikan diri dari ancaman-ancaman Raja Saul, Daud berpaling kepada sahabatnya untuk mendapatkan kekuatan dan dukungan. Dengan menanggung risiko besar sendiri, Yonatan, sambil mengharapkan dapat menenangkan hati ayahnya dan mendamaikan sang raja dengan sahabatnya, berbicara baik tentang Daud. Dan untuk sementara  waktu Saul mengalah, dengan berjanji bahwa Daud tidak akan mati di tangannya.

Namun kebencian lama Saul kembali lagi, dan Yonatan sekali lagi mempertaruhkan nyawanya untuk menolong sahabat terkasihnya. Yonatan tetap setia kepada sahabatnya sampai akhir hidupnya.

Apakah Anda mempunyai seseorang yang "memperkuat lengan Anda di dalam Allah?" Semua pemimpin membutuhkan sahabat-sahabat setia yang dapat menolong mereka bertahan melalui masa-masa sukar.

Jadilah sahabat yang memperkuat lengan orang lain di dalam Allah.

Selamat Hari Minggu, selamat beribadah.... TUHAN memberkati!

(sumber: renungan harian)

Utamakan isinya.. Rawat bungkusnya..


Hidup akan sangat melelahkan, sia-sia dan menjemukan bila Anda hanya menguras pikiran untuk mengurus BUNGKUSNYA saja dan
mengabaikan ISINYA.
Bedakanlah apa itu "BUNGKUS"nya
dan apa itu "ISI"nya.

"Rumah yg indah" hanya bungkusnya;
"Keluarga Bahagia" itu isinya.

"Pesta nikah" hanya bungkusnya;
"Cintakasih, Pengertian dan Tanggung jawab" itu isinya

"Ranjang mewah" hanya bungkusnya;
"Tidur nyenyak" itu isinya.

"Makan enak" hanya bungkusnya;
"Gizi, energi dan sehat" itu isinya.

"Kecantikan dan Ketampanan" hanya bungkusnya;
"Kepribadian" itu isinya.

"Bicara" itu hanya bungkusnya;
"Kerja nyata" itu isinya.

"Buku" hanya bungkusnya;
"Pengetahuan" itu isinya.

"Jabatan" hanya bungkusnya;
"Pengabdian dan pelayanan" itu isinya.

"Pergi ke Gereja/Mesjid/Vihara/Pura" itu bungkusnya;
"Melakukan Firman Tuhan dalam hidup" itu isinya.

"Khotbah yg bagus" itu bungkusnya;
"Kuasa Firman yg mengubahkan hidup" itu isinya.

"Kharisma" hanya Bungkusnya;
"Karakter" itu isinya.


Utamakanlah isinya... namun
Rawatlah bungkusnya..


Selamat menjalankan aktifitas hari ini. Selalu bergembira dan bersyukur!!
 
oleh: ronnie maria`

(sumber: Life is Beautiful)

Rabu, 09 Mei 2012

Learning How to Write in the Sand


Two friends were walking through the desert. In a specific point of the journey, they had an argument, and one friend slapped the other one in the face.

The one, who got slapped, was hurt, but without anything to say, he wrote in the sand: "TODAY, MY BEST FRIEND SLAPPED ME IN THE FACE".

They kept on walking, until they found an oasis, where they decided to take a bath. The one who got slapped and hurt started drowning, and the other friend saved him. When he recovered from the fright, he wrote on a stone: "TODAY MY BEST FRIEND SAVED MY LIFE".

The friend who saved and slapped his best friend, asked him, "Why, after I hurt you, you wrote in the sand, and now you write on a stone?"

The other friend, smiling, replied: "When a friend hurts us, we should write it down in the sand, where the winds of forgiveness get in charge of erasing it away, and when something great happens, we should engrave it in the stone of the memory of the heart, where no wind can erase it"

Learn to write in the sand.