Kamis, 05 April 2012

Sejenak Bijak: BUKAN DEMI MARAH

Ada seorang biarawan menyukai bunga anggrek.
Pada suatu hari ketika hendak pergi berkelana, dia berpesan kepada muridnya, supaya berhati-hati merawat bunga anggreknya.
Selama kepergiannya, muridnya dengan teliti merawat bunga-bunga anggrek tersebut.
Namun, pada suatu hari ketika sedang menyiram pohon bunga anggrek tersebut, tanpa sengaja seorang dari mereka menyenggol rak-rak pohon tersebut sehingga semua
pohon anggrek berjatuhan dan pot anggrek tersebut pecah berantakan dan pohon anggrek berserakan.
Muridnya sangat ketakutan, bermaksud menunggu gurunya pulang dan meminta maaf sambil menunggu hukuman yang akan mereka terima.
Setelah biarawan pulang mendengar kabar itu, lalu memanggil para muridnya, ia tidak marah kepada muridnya, bahkan berkata,
"Saya menanam bunga anggrek, alasan pertama adalah untuk dipersembahkan di altar Buddha, dan yang kedua adalah untuk memperindah lingkungan di biara ini,
saya menanam pohon anggrek ini bukan demi marah ."
Perkataan biarawan sungguh benar, "Bukan demi marah menanam pohon anggrek."
Dia bisa demikian toleran, karena walaupun ia sangat menyukai bunga anggrek, tetapi di hatinya tdk ada rasa keterikatan akan bunga anggrek.
Oleh sebab itu ketika dia kehilangan bunga-bunga anggrek itu, tidak menimbulkan kemarahan di hatinya.
Sedangkan kita di dlm kehidupan sehari-hari,  terlalu banyak hal yg kita khawatirkan.
Kita terlalu peduli kepada kehilangan & memperoleh, sehingga menyebabkan keadaan emosi kita tdk stabil, akhirnya kita merasa tidak bahagia.
Maka di saat sedang marah, luangkan waktu untuk berpikir sejenak,
"Bukan demi marah menjadi sahabat."
"Bukan demi marah menjadi suami istri."
"Bukan demi marah melahirkan dan mendidik anak."
Maka kita bisa mencairkan rasa marah & kesusahan yg ada di dlm hati kita & berubah menjadi damai.
Oleh sebab itu, saat hendak bertengkar dgn sahabat, orang rumah atau keluarga, sebaiknya ingat perjumpaan kalian, bukan demi rasa marah.
Mari belajar berlapang dada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.