Senin, 16 April 2012

Prosa: Malam Tak Berbintang


Aku menaiki anak tangga dengan senyum mengembang. Matahari seakan ikut bersuka cita pagi ini. Sinarnya yang hangat menerpa wajahku. Aku menghela nafas panjang sebelum membuka pintu kelas. Seperti biasa, hawa dingin langsung menyelimuti tubuhku yang kecil sesampainya di dalam. Pandanganku langsung terfokus kepada seseorang. Aku tersenyum sambil membuang muka. Aku dapat merasakan detak  jantungku yang bertambah cepat. Kurasa pipiku merah, sekarang. Aku berjalan santai menuju tempat dudukku. Yeah, bangku yang teramat dekat dengannya. Entahlah, sudah berapa kali aku berpindah-pindah tempat dalam satu setengah semester ini dan tempat dudukku selalu dekat dengannya. Aku meletakkan tas dengan asal-asalan. Aku mencoba meliriknya lagi, dia tampak keren! Meskipun hari ini aku benci dengan penampilannya. Dia tampak rapi dengan rambutnya yang baru ia potong. Aku lebih suka dia berantakan. Aku menoleh kebelakang. Beberapa murid masih saja sibuk dengan kue tart guru fisikaku. Huft, menyebalkan. Hari ini adalah hari ulang tahun guru kesayangan teman-temanku. Kuakui, beliau memang care dengan kelasku, tapi caranya perduli kepada  murid-muridnya membuatku muak. Menit berganti menit dan jam berganti jam. Bel pergantian jampun berbunyi. Sekarang giliran jam pelajaran fisika. Aku mengendus sebal. Beberapa murid memberitahukan bahwa pak Yono akan segera masuk. Teman-teman segera membentuk formasi, aku ikut saja. Dan ketika guru itu masuk…surprise!!! Pelajaran fisikapun ditiadakan dan diganti dengan acara tiup lilin, potong kue, foto bersama dan berharap bersama. Aku menahan tangis pada saat acara berharap bersama. Setiap murid di beri kesempatan mengungkapkan harapan mereka. Salah seorang temanku berharap, kita akan selalu menjadi sahabat meskipun jarak memisahkan kita.  Itu membuatku merenung untuk beberapa saat. Ya, terkadang aku lupa, tak lama lagi aku akan lulus dari sekolahan ini dan berpisah dengan mereka. Aku menatap mereka satu per satu dan berhenti di Adam. Aku tersenyum menatapnya. Aku tak bisa membayangkan jika berpisah dengannya. Aku terlalu mencintainya. Aku mengedarkan pandanganku lagi, dan aku sadar, aku juga terlalu menyayangi mereka semua. Sesampainya di rumah, aku masih saja memikirkan masalah tadi. Aku masih saja tak percaya, dalam hitungan hari, aku akan berpisah dengan mereka. Teman-teman terbaikku yang pernah ada. Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Aku di beri hasil jepretan ketika foto bersama tadi. Segera aku print foto tadi dan aku pajang di dalam kamarku yang minimalis ini. Nanti malam adalah malam minggu dan aku bebas memandadangi foto itu berlama-lama. Air mataku menetes lagi, lagi dan lagi. Sudah 15 menit aku memandangi wajah-wajah ini. Wajah yang selalu menghiasi hari-hariku. Menemaniku melewati serangkain peristiwa sedih maupun senang di masa-masa SMP ini. Dan sekarang, aku harus bisa menerima kenyataan. Perpisahan sudah di depan mata. Menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, minggu demi minggu dan bulan demi bulan sudah kita lewati. Aku sadar, di dunia yang fana’ ini, tak ada yang kekal. Matahari dapat tenggelam. Bintang dapat mengilang. Pelangi dapat pudar. Bahkan karangpun dapat hancur. Tapi kenangan tentang kalian, tidak akan pernah bisa kulupakan dan tidak ingin kulupakan. Aku tidak tahu masa SMA yang kata orang-orang indah itu seperti apa, tapi bagiku, masa SMPku adalan masa yang teramat mengagumkan. Sesuatu yang akan menjadi kenangan manis di dalam hidupku. Selamanya. Aku memandangi wajah mereka satu persatu untuk kesekian kalinya. Dan seperti biasa, perhatianku berhenti pada seorang cowok. Adam. Aku tak dapat membayangkan bagaimana jadinya jika aku tak dapat memandangi wajah teduhnya lagi? Aku menangis dalam sunyinya malam membayangkan ini semua. Mungkin yang namanya galau. Aku merasa sedih, resah, bahagia, kesal, geli, marah dan takut setiap mengenang tentang mereka. Tanpa mereka seperti malam yang sepi akan bintang, jiwa yang hampa akan cinta, kupu-kupu yang menderita tanpa sayap dan pena tanpa tinta.(oleh Ranamufi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.